Awan putih itu datang saat aku gerah
saat emosiku memuncak
terasa panas di kepala dan hatiku
aku salahkan Zat yang paling kuasa
aku salahkan diriku sendiri
aku salahkan semua keadaan
seribu pertanyaan yang sama datang saat itu
kapan.. kapan... kapan... terus sampai seribu
Awan putih itu datang dengan angin semilir
datang dengan sederhana dan ringan
menari-nari dia di atas kepalaku
kepalaku jadi sejuk
hatiku jadi lunak
Awan putih itu bawa harapan
harapan tanpa harapan
karena dia tidak mau memberi harapan katanya saat itu
Awan putih itu
jadi kekuatanku melangkah
jadi kehangatan subuhku
jadi kengiluan tahajjudku
jadi kenikmatan puasaku
Awan putih itu jadi segalaku
jadi pengingatku pada Illahi Rabbi
jadi tumpahan kasih sayangku.....
Tuesday, September 25, 2007
Testimonial Buat Horrible Faces
Tuesday, September 25, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment